28 Juni 2008

Sejarah Rathayatra

Jagannatha Puri Ksetra, satu dari tempat tersuci di keempat penjuru Bharata-varsha (India). Tiga lainnya adalah Dwaraka di Barat, Rameshwaram di Selatan, dan Badrinath di Utara, jauh tinggi di pegunungan Himalaya. Puri sendiri terletak di pesisir pantai Timur, yaitu di negara bagian Orissa yang pada jaman dahulu dikenal dengan nama Kalinga atau Utkal. Sebuah kota suci kuno yang selama beribu-ribu tahun telah diabdikan bagi perkembangan rohani.

Temple Jagannatha Puri

Pada masa lampau di Ujjain berkuasa seorang raja yang suci dan penyembah Tuhan yang sangat mulia bernama Maharaja Indradyumna. Demi pencerahan rohani seluruh rakyatnya Maharaja berkeinginan besar untuk memuja Tuhan secara langsung dan berusaha agar Tuhan Sendiri berkenan hadir memberkati kerajaannya. Puas oleh persembahan yajna dan bhakti sang maharaja, Tuhan Yang Mahakuasa berkenan mewujudkan Diri dalam bentuk yang sangat unik, dikenal sebagai Jagannatha. Jagannatha artinya Tuhan Alam Semesta. Indradyumna membangun sebuah kuil di atas Bukit Biru (Nilachala) dan menstanakan Beliau di sana. Sejak saat itu, berjuta-juta orang memperoleh karunia rohani yang tak terhingga hanya dengan melihat (darshan) wujud indah Sri Jagannatha yang luar biasa itu. Hingga saat ini jutaan orang berziarah ke Puri untuk memuja Tuhan Sri Jagannatha. Puncak kunjungan para pe-ziarah adalah pada hari kedua paruh bulan terang di bulan Asadha (Juni-Juli) yang disebut Ratha-yatra Mahotsava.

Menurut sejarah sekitar abad ketiga SM (2500 tahun yang lalu) hiduplah seorang Raja Hindu yang sangat kuat di Tamil Nadu bernama Maharaja Pandyavijaya. Bersama pendetanya yang bernama Deveshwara, seorang penyembah Vishnu yang agung, Pandyavijaya menegakkan kembali sanatana-dharma. Maharaja melindungi peradaban Veda dan membuatnya populer lagi, setelah selama ratusan tahun tersisih oleh pengaruh buddhisme. Pandyavijaya membawa Sri Jagannatha dari Nilacala ke suatu tempat yang bernama Sundaracala dengan sebuah kereta. Inilah yang diterima sebagai awal dari perayaan Ratha-yatra.

Ratha-yatra artinya 'Perayaan Kereta'. Perayaan kuno untuk menghormati Tuhan Alam Semesta ini dilaksanakan untuk memperingati kisah yang dituliskan dalam Srimad-Bhagavatam, ulasan otentik Vedanta-sutra. Lima ribu tahun yang lalu sebuah pertemuan terjadi antara Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna dengan para penyembah-Nya yang terkasih dari Vrindavan, dalam suatu per-ziarahan suci selama gerhana matahari di Kuruksetra (medan pertempuran suci Bharatayuda dan tempat Bhagavad-gita disabdakan). Ketika itu para penyembah menarik kereta yang dikendarai oleh Sri Krishna, Baladeva dan Subhadra dengan maksud untuk diajak kembali ke Vrindavan, kampung halaman Mereka. Vrindavan adalah sebuah desa para gembala sederhana, yang sekalipun para penduduknya tidak mengetahui Kitab Suci, Veda-Veda, apalagi mantra-mantra dan ritual tetapi memiliki cinta-kasih yang tulus dan murni kepada Tuhan. Jadi Ratha-yatra mengingatkan umat manusia dan semua makhluk bahwa sesungguhnya cinta-kasihlah yang mengundang Tuhan untuk datang.

Tidak ada komentar: